Senin, 03 November 2014

  DI UJUNG SENJA
 >> Ridho Ashari <<

Kami sudah tua berjalan di muka bumi
Kami sudah renta melangkah di tanah tua ini
langit tak lagi terlihat biru 
sungai terlihat tak lagi jernih 

laut tak lagi tampak bergelombang
karang tak lagi keras 
tanah tak lagi bersahabat untuk dipijak
bahkan burung pun takkan lagi berkicau untuk memberi sedikit kesejukan di jiwa.

di penghujung senja ini kami menanti, kami menangis
di penghujung senja ini kami bersaksi betapa dunia hanya ilusi
ketika senja hari kian dekat , di pintu ini kami tertelungkup pasrah
hanya tengadah orang lain kami harapkan untuk mendoa .
karena tak ada daya lagi bagi kami ketika penghujung senja ini telah menghampiri.

ketika sang penjagal telah datang menagih janji yang telah lama terucap
tiba saatnya bagi kami untuk katakan sampai jumpa..
tubuh ini telah kaku , lisan tak lagi berarti
tubuhpun tak mampu lagi mengatakan kesakitannya.
ketika senja hari telah berada di ujung peraduan..


Selasa, 08 April 2014

GOWA WAJAH ASLI KOTA MAKASSAR

makassar terus bersolek mencoba mempercantik dirinya mencoba memupuk dan mewujudkan mimpi besarnya. Kehadiran berbagai sarana dan prasarana terus dinantikan masyarakat..
terlepas dari itu semua mari kita sedikit manganalisis darimanakah mega proyek ataupun infrastruktur yang hadir di kota kita yang tercinta ini berasal. sedikit mengambil contoh dengan apa yang terjadi di pesisir barat pantai makassar dimana disana sini terjadi penimbunan laut dengan dalih izin reklamasi pantai dari pemerintah. Keindahan pantai losari yang memukau banyak orang dan kondisi di sekitarnya yang juga mulai terlihat
 laut mulai di timbun, timbul sebuah pertanyaan darimanakah asal dari tanah timbunan ataupun bahan-bahan penimbun lainnya seperti batu gunung dan batu kali di tempat itu ?
semua itu berasal dari kab.Gowa tepatnya di sebuah kecamatan di wilayah kabupaten tersebut bernama kecamatan Pattalassang dan kecamatan Parangloe di dua wilayah inilah dimana bukit-bukit di keruk yang dulunya lahan berkebun bagi sebagian besar warga kini dijadikan sebagai tempat menambang untuk kepentingan pembangunan di makassar yang semakin masive
kawasan malino yang dulunya ramai di kunjungi kini perlahan berkurang pamornya di karenakan jalan utama menuju kawasan tersebut harus melalui wilayah 2 kecamatan ini yang kondisi jalannya banyak yang berlubang di karenakan truk-truk yang melebihi batas muatan maksimal terus melintasi jalan tersebut, belum lagi dengan debu-debu yang ditimbulkan dari kendaraan roda sepuluh itu.
Tak peduli dengan kondisi tersebut pembangunan di kota makassar semakin hari semakin masive saja tanpa memperdulikan AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan)  pembangunan berlandaskan lingkungan yang terjaga hanya slogan,retorika, dan isapan jempol belaka sementara masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari bertani ataupun berkebun harus memutar otak untuk mencari alternatif usaha untuk menyambung kehidupan keluarganya..
  Warga sekitar adalah pihak yang paling merasakan dampak buruk dari kondisi ini yang dimana seharusnya masyarakat sekitarlah yang harusnya merasakan manfaat dari kemunculan tambang-tambang pasir dan berbagai bentuk eksploitasi sumber daya alam (SDA)
Belum lagi dampak buruk untuk lingkungan yang  ditimbulkan oleh munculnya tambang tersebut..

bukit-bukit bekas tambang yang ditinggalkan begitu saja setelah tempat tersebut dianggap tidak lagi produktif tanpa ada reboisasi tanpa ada recovery lahan sama sekali untuk mengembalikan fungsi lahan menjadi seperti semula atau setidaknya meminimalisir kemungkinan bencana alam yang akan ditimbulkan oleh lahan bekas garapan tambang , bencana alam atau dampak buruk yang paling mungkin timbul dari kondisi ini adalah tanah longsor, banjir ataupun erosi tanah.                                                                                                              
(*kondisi salah satu tambang yang sudah non aktif)

Seperti yang dapat kita amati dengan sangat jelas jika melintas di salah satu ruas jalan penghubung antara kecamatan pattalassang & kecamatan Parangloe di wilayah ini terlihat jelas bekas tambang aktif yang sudah ditinggalkan. Oleh masyarakat hal ini hanya bisa diterima dengan legowo , mirisnya lagi lokasi ini sangat dekat dengan pemukiman warga, idealnya lokasi tambang harus berada jauh dari pemukiman warga bukan tidak mungkin longsoran yang ditimbulkan dari bekas tambang tersebut dapat menimbun rumah-rumah dan bangunan lain yang ada di sekitar objek tersebut.Apalagi mengingat di wilayah ini curah hujan cukup tinggi.

 Hj.niasa salah satu warga yang sudah sangat lama menetap di sekitaran wilayah tambang tersebut menuturkan betapa sulitnya warga sekitar mencari nafkah penghidupan jika hanya terus bergantung dan mengandalkan pekerjaan mereka yang lama padahal dulunya mereka merasa berkecukupan dalam urusan pemenuhan sandang pangan dan papan
  Warga yang menetap di jl.malino,pakatto kab.Gowa ini mengatakan dulunya sebelum truk-truk banyak yang lalu lalang di lokasi itu kedainya ramai di kunjungi oleh pengguna jalan umumnya mereka mampir setelah pulang berwisata di kawasan malino kab.Gowa memang kedainya tidak menjual bermacam – macam barang karena kedai ini Cuma sebagai penghasilan tambahan umumnya masyarakat sekitar bekerja mencari nafkah dengan bertani ataupun berkebun. Meskipun begitu kedai ini cukup membantu untuk menambah keuangan keluarga, kedai Hj.niasa hanya menjual jagung rebus yang di bumbui oleh sambel garam dan cemilan  khas BUGIS-MAKASSAR “kareppe” begitu orang makassar menyebutnya cemilan semacam kerupuk yang diberi tetesan gula merah diatasnya dan terbuat dari singkong rebus yang di keringkan berbentuk padat dan pipih.
  dengan dialek makassar yang kental ia bertutur bahwa sekarang kedainya tak lagi banyak di singgahi oleh pengguna jalan seperti dahulu
 “kamma kamma anne langkarami tau ammali se,re rua mami antu battu”  ia kembali bertutur masih dengan aksen makassarnya yang begitu kental
jai sikali alimbubu antu tolongna jai ammalo oto sampulo rodayya teami sengka tawwa”
 (debu begitu banyak semenjak banyak mobil sepuluh roda yang lalu lalang orang-orang tak mau lagi singgah).
   Hj.niasa hanya satu dari banyak warga yang merasakan hal ini, masih banyak warga lainnya yang merasakan hal serupa, dan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. jika warga RIAU yang  ada di sumatera sana mengeluh dengan kabut asap akibat pembakaran lahan dan pembakaran hutan yang mengganggu pernapasan mereka yang setiap tahun harus mereka rasakan, bagaimana dengan orang-orang seperti Hj.niasa yang setiap hari harus menghirup debu pekat yang berasal dari kendaraan sepuluh roda (truk sepuluh roda *red*) maka tidak berlebihan rasanya jika mereka mengeluh dengan kondisi ini,  bagi mereka bersabar dan menerima apa yang terjadi adalah jalan terbaik mereka sadar mereka tidak punya daya jika harus melawan pemodal besar yang berdompet tebal, mereka bukannya rela melihat tanah kelahirannya berubah begitu cepat tapi kekuatan mereka begitu lemah jika harus diadu dengan pemilik tambang yang bermodal besar .
                             
     Indikasi rusaknya lingkungan dan alam sekitar di kawasan ini sebenarnya sudah sejak lama nampak tapi entah kenapa berbagai pihak seakan menutup mata dengan hal ini, ini terlihat dari longsornya gunung bawakaraeng yang terjadi sekitar awal tahun 2004 bencana ini di taksir menimbulkan kerugian senilai 22 milyar rupiah Kerugian terbesar berasal dari tertimbunnya sedikitnya 270 hektare perkebunan rakyat yang ditaksir sekitar Rp 10,08 miliar. bencana itu telah menyebabkan terkuburnya 800 ekor ternak, 12 unit rumah, satu sekolah dasar, 160 hektare persawahan, 160 hektare tanaman persawahan, 270 hektare areal perkebunan, 300.000 bibit pohon, jalan desa sepanjang 3.000 meter, dan satu masjid. Menurut rilis www.tempo.co.id edisi 29 maret 2004 sedikitnya ada 60 KK yang kehilangan tempat tinggal serta 30 warga yang hilang diperkirakan tewas tertimbun longsoran tanah karna desa mereka  desa lengkese ,malino kab.Gowa  tertimbun tanah setebal 500 meter.  Hingga kini erosi tanah masih terus terjadi di punggung gunung Bawakaraeng di perkirakan masih ada sisa longsoran sebesar 22 ton yang belum sempat terbawa oleh aliran air sungai jeneberang

   Sepertinya memang kita harus lebih bijak dan lebih peka melihat kemungkinan kerusakan lingkungan di sekitar kita apalagi terkadang isu lingkungan di anggap sebagai sesuatu yang enteng-enteng saja remeh dan kurang mendapat perhatian oleh sebagian besar orang. Seperti yang terjadi di wilayah Pattalassang & Parangloe , bagi sebagian orang ini sama sekali tidak penting toh mereka juga bukan pihak yang terdampak langsung.
   Selama ini memang selain menjadi suplier utama sayur-mayur ke Makassar, kab.Gowa                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             juga menopang kebutuhan oksigen yang ada di Makassar bagaimana tidak karna sebagian besar produksi oksigen dihasilkan dari hutan lindung di kawasan Malino, seiring dengan berkurangnya pepohonan di wilayah-wilayah kaki gunung yang  ada di kawasan Malino maka terkadang masyarakat berujar dan berkelakar kalau “malino tak sedingin dulu lagi” tentunya ini tidak terlepas dari berbagai faktor terutama faktor pembukaan lahan baru untuk dijadikan lahan tambang,
  Selain menjadi salah satu penopang kebutuhan sayur-mayur maupun buah-buahan untuk kota Makassar kab.Gowa juga menyuplai cadangan listrik untuk kota Makassar melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bendungan bili-bili.
   Bahkan ketika  kita melihat dan meninjau dari sisi sejarah sekalipun Makassar tak lain adalah ibu kota dari kerajaan imperium Gowa-tallo di masa lalu yang kala itu masih bernama somba opu sehingga Gowa & Makassar seperti dua sisi mata uang yang tak mungkin untuk di pisahkan melihat fenomena yang terjadi dan dinamika yang berkembang di masyarakat dalam konteks lingkungan dan pembangunan perkotaan serta hubungannya dengan masyarakat sekitar bahkan lebih jauh lagi berkaitan dengan kearifan lokal orang BUGIS-MAKASSAR yaitu “SIRI’ NA PACCE” sekali lagi kita harus lebih bijak dan lebih bertanggung jawab dengan apa yang ada di sekitar kita


                           (*kondisi jalan rusak parah di salah satu ruas jl.malino Kab.Gowa)

Sabtu, 04 Januari 2014

mengajar efektif dalam kelas

Oleh Asep Sapa`at
Guru Trainer di Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa



Albert Einstein pernah berujar, "Hal terpenting adalah tidak pernah berhenti
berpikir ". Sontak SAYA jadi teringat Satu kata, yaitu Mengajar. Apa hubungan 
pernyataan Einstein DanMengajar? Anatole France(1859) seolah hendak menjawab pertanyaan Saya, "Seluruh seni mengajar hanyalah seni membangkitkan rasa ingin tahu alami pikiran muda untuk tujuan memuaskan setelah itu" .Mengajar ITU seni untuk merangsang keingintahuan murid. Rasa ingin Tahu itulah sesungguhnya Yang Akan membuat murid Selalu ditantang untuk berpikir. * Semua harus Penuh Tanda tanya, KARENA Artikel Baru itulah kitd Akan Selalu berpikir. Mengapa kitd harus berpikir? Ehm, Pasti SAAT inisial nama dan Kembali Sedang berpikir. Severe tidak, Maka Andari kurang Punya rasa ingin Tahu untuk MENCARI jawaban Atas pertanyaan ITU. Tegasnya, Andari enggan berpikir. Mengajar Yang BAIK berarti membuat pertanyaan Yang BAIK pula. Peranan 'pertanyaan' merupakan BAGIAN Penting Dalam, menyusun sebuah pengalaman Belajar * Bagi murid. Socrates meyakini bahwa * Semua Ilmu pengetahuan Akan diketahui atau tidak diketahui Oleh murid, hanya Severe guru dapat mendemonstrasikan keterampilan bertanya Yang BAIK Dalam, praktik Pembelajaran di Kelas 

Jumat, 13 Desember 2013

profil singkat GLORY VOICE NASHEED VOCALPLAY

GLORY VOICE NASHEED vocalplay
Resmi dibentuk tanggal 22 januari 2012 grup yang awalnya di bentuk atas dasar
Coba – coba, berawal dari keinginan untuk membuat sesuatu yang berbeda untuk keperluan ujian praktek kesenian yang di selenggarakan oleh sekolah yang kala itu personil dari Grup GLORY VOICE NASHEED ACAPELLA itu sendiri semuanya masih berstatus pelajar SMA Di salah satu SMA yang berada di Gowa yaitu
SMA NEG 1 PALLANGGA .
Pada awal terbentuk GLORY VOICE NASHEED ACAPELLA hadir dengan formasi 7 orang personel , kemudian 1 orang hengkang hingga menyisakan 6 orang personel saja dengan formasi 6 orang personel GV(glory voice) sempat menyabet gelar juara 3 pada sebuah kompetisi musik tidak lama setelah itu 1 personil lagi kembali hengkang hingga menyisakan 5 orang personel saja, dengan formasi baru GV kembali menyabet gelar mulai dari juara 3 sampai juara 1 dalam berbagai lomba atau festival musik.
Seiring dengan berjalannya waktu GV kembali di hadapkan pada dinamika dalam grup yaitu kembali hengkangnya 1 orang lagi personel hingga membuat grup ini vakum untuk beberapa lama, dengan sisa personel 4 orang GV mencoba untuk tetap tampil di panggung di beberapa acara meskipun tampil kurang maksimal dengan formasi hanya dengan 4 orang personel
 Melihat keadaan grup yang hampir di katakan bubar mulailah di lakukan usaha untuk melakukan perekrutan personel baru hingga pada akhirnya GV dapat tampil dengan formasi 5 orang personel sampai sekarang .
Dalam perjalanannya glory voice mencoba membawakan lagu – lagu yang bernuansa islami (nasyid / nasheed ) ataupun lagu – lagu yang mengandung pesan positif ,lagu – lagu yang memotivasi atau memberi semangat. Kini GLORY VOICE NASHEED ACAPELLA bertransformasi dengan mengusung VOCALPLAY yaitu seni musik acapella yang lebih berwarna menitik beratkan pada kemampuan setiap personil dalam menirukan instrumen musik . maka dalam perjalanannya GLORY VOICE (GV) sekarang lebih dikenal dengan nama GLORY VOICE NASHEED VOCALPLAY berusaha terus konsisten membawakan musik- musik positif dengan nuansa pada setiap lagunya lebih berwarna. Kini GLORY VOICE NASHEED VOCALPLAY

Berusaha untuk terus menyuarakan semangat positif pada setiap penampilannya di setiap kesempatan baik itu di panggung pada event-event besar sampai panggung di pelosok-pelosok kampung.                                                                
PROFIL SINGKAT :

nama grup     : Glory voice nasheed acapella
genre musik   : acapella  (vocalplay )
dibentuk         : 22 januari 2012
PERSONEL   :
# RIDHO      > Beatbox percussion > @ashary_R
# ELLY         > Bass Harmoni           >@ nurulkhairiGV
# GALIH       > Baritone vocal           >
# Adit            > Tenor vocal               >
# Adhy          > Lead vocal                >@Mfahriady
Prestasi        :   juara 1 kompetisi mupos dalam rangka milad FK umi
                                Juara 2 dalam festival musik di GTC & sman 5 makassar
                                 Juara 3 dalam festival musik @sparkling taste citraland

Selasa, 08 Oktober 2013

Senin, 30 September 2013

nih saya kasih lagi satu puisi buat bulan ini silakan di liat gan


 kerangkeng
                                   #Ridho Ashari

Terusik hati menelisik diri
Tak tenang ,seakan di hantui rasa gelisah
Resah, coba resapi ketika hati tak lagi terpatri dalam sebuah realita
Seakan mata buta, tak dapat lagi melihat cakrawala

Terjebak dan terkungkung dalam kerangkeng
Lihat mereka pandang wajah – wajah mereka
Tatap mereka dengan seksama
Hayati dan rasakan luka mendalam ingin terlepas

kobaran birahi membuat semua terlupa
kobaran birahi membuat semua gelap gulita
dia memperbudak menjerat
erat bagai kawat baja..
mata ini sudah tak peduli
tak peduli ketika perawan – perawan desa di perkosa  di tengah kota
ketika gadis – gadis desa  di gagahi di belantara metropolitan
ketika anak kyai sekalipun dengan relanya di perawani dalam rimba kosmopolitan
ketika sang ustadzah sudah tak lebih dari seorang pramusaji birahi...

dimanakah sang mubaligh..

Jumat, 12 Juli 2013

Universitas Negeri Makassar (UNM) membuka dua program studi baru melalui jalur mandiri. Kedua prodi tersebut adalah prodi Pendidikan dan Sastra Daerah dan Pendidikan IPA. Hal itu dikatakan oleh Kepaka Humas UNM, Jaluluddin Mulbar, di kampus UNM, Jl Raya Pendidikan, Makassar, Senin (9/7/2012).
"Untuk Pendidikan dan Sastra Daerah akan diterima 70 orang di antara 70 orang tersebut 10 orang dijatahkan untuk Bidik Misi. Selanjutnya, prodi Pendidikan IPA akan diterima 55 orang di antara 50 orang tersebut dijatahkan 5 orang untuk Bidik Misi," ujarnya.
Kedua prodi tersebut baru saja menjadapatkan SK tentang izin Pembukaan dari Dikti sehingga belum terdaftara pada buku panduan SNMPTN. Olehnya itu, penerimaan maba untuk prodi ini dapat dilakukan mealui jalur mandiri yang saat ini masih berlangsung pendaftarannya.
"Waktu pendaftaran waktu seleksi dilakukan bersama-sama dengan jalur Mandiri lainnya. Pendaftaran sejak sekarang hingga 11 Juli 2012," tambah Jalal.  Ujian seleksi 14 Juli TPA dan 15 Juli wawancara.
Untuk Pendidikan Bahasa Daerah disyaratrkan bagi mereka yang sudah memahami Aksara Lontara sedangkan Pendkn IPA hanya bagi lulusan SMA IPA. Utk jelasnya bisa dilihat di www.pmbm.unm.ac.id.
Jalur mandiri ini terdiri dari tiga jalur yakni mandiri A (ujian tulis), mandiri B (ujian keterampilan), dan mandiri C (bagi yang berlatar ekonomi lemah dan berprestasi/berbakat). Pendaftaran untuk jalur mandiri A dan  B dapat dilakukan secara onliine di laman resmi jalur mandiri UNM http://pmbm.unm.ac.id sedangkan untuk jalur mandiri C dapat mendaftar langsung di BAAK UNM, Jl Pettarani Makassar.
Nah bagi calon mahasiswa baru yang peserta SNMPTN ujian tulis merasa ragu tidak lolos pada jalur tersebut, masih ada jalur untuk masuk di UNM melaui jalur mandiri. Pelaksanaan seleksi ini dijadwalkan digelar 14 Juli atau satu minggu setelah pengumuman SNMPTN ujian tulis.

sumber : http//tribun-timur.com